Minggu, 19 Oktober 2014
LAN (Local Area Network)
PENGERTIAN LAN(Local Area Network)
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
cara belajar membuat tulisan berjalan di blog
![]() |
Contoh Tulisan Berjalan |
Minggu lalu ada teman saya sebut saja Otong nanya begini ‘ eh, bro kira-kira bakal keren ya kalau blog kita dibawahnya (footer) bisa dikasih teks berjalan mirip kayak di berita-berita yang ada di TV ’ spontan langsung saya komentari bahwa hal tersebut sangat mungkin untuk diterapkan juga di Blog.
Dengan wajah lugu teman saya nanya lagi, ‘ emang gimana cara membuat tulisan berjalan di blog ? ’ nah, daripada saya jelasin cara membuat tulisan berjalan tersebut langsung lewat mulut, agak ribet juga, untuk itu saya tulis di blog ini, itung-itung nambah jumlah postingan blog.
Sekedar informasi, kalau di dunia blogging Tulisan Berjalan itu disebut Marquee, sebenarnya saya juga sedikit bingung kenapa teks berjalan disebut Marquee padahal jika diartikan kedalam bahasa indonesia, Marquee berarti Tenda Besar. Entah apa filosofi dibalik pemilihan kata Marquee tersebut.
Dah, dari tadi ngoceh mulu, sekarang kita masuk pada Cara Membuat Tulisan Berjalan (Marquee) di Blog.
Contoh Tulisan Berjalan / Marquee Standar
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee
Untuk membuat Tulisan Berjalan seperti diatas, kita membutuhkan kode html seperti dibawah ini :
<marquee>Contoh Teks Yang Dikenai Marquee</marquee>
Si <marquee> inilah yang nantinya akan membuat seluruh Tulisan atau Teks yang diapit kode tersebut dapat bergerak.
Yang diatas itu kan Tulisan Berjalan yang biasa saja tanpa tambahan efek apapun pada kode html. Kita pun bisa memvariasikan kode <marquee> diatas dengan JavaScript atau HTML yang lain, agar lebih jelas kita masuk contoh saja.
Cara Menambahkan Warna Background di Tulisan Berjalan
Untuk menambahkan warna background, kita perlu menyisipkan style="background: warna;" kedalam kode marquee-nya, dibawah ini adalah contoh jika kita ingin memberi warna abu-abu pada Marquee Text.
<marquee style="background: gray;">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Background Abu-abu</marquee>
Maka hasil dari kode HTML diatasa akan nampak seperti ini.
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Background Abu-abu
Tulisan Berjalan diatas susah untuk dibaca bukan ? kita juga bisa mengganti warna dari Teks diatas, agar kontras dengan backgroundnya.
Cara Mengganti Warna Tulisan Berjalan
Disini saya akan mencotohkan bagaimana mengganti warna Tulisan Berjalan diatas dengan warna Putih agar teks tersebut mudah untuk terbaca.
Kode yang kita pakai adalah seperti ini :
<marquee style="background: gray; color: white;">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Background Abu-abu Teks Putih</marquee>
Dan Hasilnya akan nampak seperti dibawah ini :
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Background Abu-abu Teks Putih
Cara Membuat Tulisan Berjalan Setengah Layar
Selain mengganti warna dan juga background kita juga bisa membuat Tulisan Berjalan tersebut hanya tampil dari tengah, tidak full dari kanan ke kiri.
Dan cara ini tergantung dari Div atau Nav pembungkus Marquee Teks tersebut, artinya jika lebar selector Div hanya 500px maka Tulisan berjalan akan muncul pada pixel ke 250 - 0 (tengah ke kiri).
Contoh penerapan dalam kode HTML :
<marquee width="50%">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Width 50%</marquee>
Kode HTML diatas akan membuat tulisan 'Contoh Teks Yang Dikenai Marquee' akan berjalan dari tengah-tengah layar menuju ke kiri, atau lebih jelasnya seperti contoh dibawah ini :
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Width 50%
Dan Anda pun bebas mengganti persentase tersebut. Semakin kecil maka semakin ke kiri pula teks yang akan tampil.
Diatas kita hanya menggunakan HTML dan CSS bukan, nah sekarang kita akan menambahkan JavaScript kedalam kode <marquee> tersebut.
Cara Membuat Tulisan Berjalan Dengan Jeda
Jika normalnya Tulisan Bejalan atau <marquee> selalu berjalan tanpa henti dari kanan ke kiri, maka kita bisa menyuruhnya untuk berhenti sejenak (jeda) dengan cara menambahkan kode berikut.
<marquee scrolldelay="500">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Scrolldelay 500</marquee>
500 disini maksudnya adalah 0,5 Detik bukan 500 Detik. Jadi kode diatas jika dijalankan akan membuat Teks yang ada didalam kode <marquee></marquee> berhenti sejenak setiap 0,5 Detik.
Contohnya seperti dibawah ini :
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Scrolldelay 500
Cara Mengatur Kecepatan Tulisan Berjalan
Walaupun standar dari Marquee Text sudah sesuai (tidak terlalu cepat atau lambat) namun jika Anda merasa Tulisan Berjalan tersebut begitu amat cepat, Anda bisa dengan mudah mengatur kecepatannya, yaitu dengan menambahkan scrollamount="angka"
Contoh penerapan dalam HTML :
<marquee scrollamount="10">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Speed Scroll Amount 10</marquee>
Dan kode tersebut akan menghasilkan efek seperti ini :
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dengan Speed Scroll Amount 10
Saya sendiri tidak tahu persis makna dari angka 10 tersebut, apakah 10px per detik atau apalah saya kurang tahu, Tapi yang jelas jika Anda merubah angkanya menjadi lebih besar, maka Kecepatan Tulisan Berjalan tersebut akan makin cepat.
Cara Membuat Tulisan Berjalan Dari Kiri ke Kanan
Seperti yang kita semua tahu, bahwa Standar dari Teks Berjalan adalah mengarah Dari Kanan ke Kiri. Namun kali ini kita akan mencoba hal yang berbeda yaitu membalikkan arah pergerakannya (kiri ke kanan).
Kode HTML tambahan yang kita butuhkan adalah direction="right" yang nanti akan kita pasangkan dengan <marquee> tentunya.
Contoh penggabungan :
<marquee direction="right">Contoh Tulisan Berjalan Dari Kiri ke Kanan</marquee>
Dan hasilnya akan menjadi seperti ini :
Contoh Tulisan Berjalan Dari Kiri ke Kanan
Cara Membuat Tulisan Berjalan Memantul
Agar Tulisan Berjalan tersebut dapat memantul, kita cukup menambahkan behavior="alternate".
Contoh penambahan ke dalam HTML :
<marquee behavior="alternate">Contoh Tulisan Berjalan Dengan Efek Memantul</marquee>
Hasilnya setelah kita terapkan :
Contoh Tulisan Berjalan Dengan Efek Memantul
Cara Membuat Tulisan Berjalan Dari Bawah ke Atas
Sebenarnya kode untuk membuat Tulisan Berjalan Dari Bawah ke Atas sama saja dengan dengan Cara Membuat Tulisan Berjalan Dari Kiri ke Kanan, hanya saja kita mengubah valuenya menjadi direction="up"
Contoh penerspan :
<marquee direction="up">Contoh Tulisan Berjalan Dari Bawah ke Atas</marquee>
Dan Hasilnya :
Contoh Tulisan Berjalan Dari Bawah ke Atas
Kata "up" juga bisa Anda ganti dengan down (untuk memberi efek tulisan berjalan dari atas ke bawah).
Cara Membuat Tulisan Berjalan Berhenti Ketika Disentuh Oleh Kursor Mouse
Membaca dalam kondisi teks sedang berjalan memang saya akui cukup sulit, nah untuk itu ada kode JavaScript (JS) untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" kode JS tersebut fungsinya untuk menghentikan laju Tulisan Berjalan tersebut, dengan catatan ada Kursor Mouse yang melewati atau bersentuhan dengan Tulisan Berjalan.
Contoh Penggabungan JavaScript diatas dengan kode HTML Marquee :
<marquee onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()">Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dan Akan Berhenti Jika Ada Kursor Diatasnya</marquee>
Dan hasil dari kolaborasi JavaScript dan HTML diatas adalah seperti dibawah ini :
Contoh Teks Yang Dikenai Marquee Dan Akan Berhenti Jika Ada Kursor Diatasnya
Cara Memasang Kode Marquee di Dalam Artikel | Cara Memasang Kode Marquee di Dalam Widget |
---|---|
1. Masuk ke dalam Text Editor, lalu pilih Mode HTML 2. Copy dan Paste kode Marquee Anda disini 3. Beralihlah ke Mode Compose (jika berhasil text 4. akan berjalan) 4. Untuk memastikan kode berjalan sempurna klik pada Pratinjau | 1. Masuk ke dalam menu Tata Letak lalu Klik Tambahkan Gadget 2. Pilih opsi HTML/JavaScript 3. Copy dan Paste kode Marquee pada textare yang sudah disediakan 4. Klik Simpan dan silahkan dilihat hasilnya |
Sebenarnya masih banyak variasi-variasi yang bisa kita lakukan dengan <marquee> ini. Kalau sempat nanti pasti artikel cara membuat tulisan berjalan ini nantinya akan saya Update, jadi jangan sungkan-sungkan untuk membookmark halaman ini untuk mendapatkan update.an terbaru tentang cara membuat tulisan berjalan, hhe.
Akhir kata saya ucapkan terimaksih banyak telah bersedia membaca artikel cara membuat tulisan berjalan ini.
Jurnal Akuntansi pembelian dengan sistem pencatatan perpetual
Kali ini saya akan membahas artikel tentang Jurnal Akuntansi pembelian secara kredit dengan sistem perpetual. Sebelum membahas sistem perpetual , saya ingin menjelaskan sedikit tentang sistem pencatatan akuntansi yang ada dalam perusahaan dagang. Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan dagang ini terbagi menjadi 2 yaitu : sistem pencatatan perpetual dan sistem pencatatan periodik.

Berikut jurnal akuntansi untuk mencatat pembelian dengan sistem pencatatan perpetual :
1. Pembelian secara tunai :
Persediaan xxxxx
Kas xxxxxxx
Keterangan :
Jika kita melakukan pembelian dan menggunakan sistem pencatatan perpetual maka akun yang dipakai adalah persedian bertambah pada bagian debet . karena akun persediaan merupakan akun aktiva yang apabila bertambah kita harus memasukkannya ke bagian debet. Sedangkan Kas yang kita keluarkan kita harus mencatatnya pada bagian kredit karena kas merupakan akun aktiva yang apabila berkurang kita catat pada bagian kredit.
2. Pembelian secara kredit :
Persediaan xxxxxx
Hutang dagang xxxxxx
Keterangan :
Jika kita melakukan pembelian dan menggunakan sistem pencatatan perpetual maka akun yang dipakai adalah persedian bertambah pada bagian debet . karena akun persediaan merupakan akun aktiva yang apabila bertambah kita harus memasukkannya ke bagian debet. Sedangkan Hutang dagang akan muncul karena kita melakukan tidak secara tunai. Hutang dagang yang bertambah kita harus mencatatnya pada bagian kredit karena Hutang dagang merupakan akun pasiva yang apabila bertambah kita catat pada bagian kredit.
Laporan Keuangan
Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu Jenis-jenis perusahaan. Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya status hukum perusahaan berbentuk UD (usaha dagang), CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.
2. Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.
selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Perusahaan Jasa (Service Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh seperti kantor akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel, bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Contoh seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket, minimarket, toko sparepart, toko pakaian, distributor, dan sebagainya.
3. Perusahaan Industri (Manufacture), yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering, kerajinan mebel, usaha furniture, pabrik semen, pabrik pasta gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )
2. Laporan Perubahan Ekuitas (untuk perusahaan perseorangan) (Capital Statement)
atau
Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)
3. Neraca ( Balance Sheet )
4. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.
LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )
Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
Beban Usaha :
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o Pendapatan bunga Rp. 1.000.000,-
o Pendapatan jasa giro Rp. 500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
o Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
Potongan penjualan Rp. 1.000.000,-
Retur pembelian Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian Rp. 1.000.000,-
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
‘NAMA PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha
Rp. 50.000.000,-Beban Usaha :
|
Laba Usaha Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o Pendapatan bunga Rp. 1.000.000,-
o Pendapatan jasa giro Rp. 500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
o Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
|
Retur pembelian Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian Rp. 1.000.000,-
|
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan |
Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,- | Rp. 47.000.000,- |
o Beban promosiBeban penjualan lain-lainBeban administrasi & umum: | Rp. 500.000,- | |
o Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor | Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,- | |
o Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino Jumlah beban usaha | Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,- | Rp. 19.000.000,- |
Laba Usaha | Rp. 28.000.000,- | |
Pendapatan Luar Usaha : | ||
o Pendapatan bungao Pendapatan jasa giro | Rp. 1.000.000,-Rp. 500.000,- |
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing ) Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal Rp. 14.000.000,-
Ekuitas (akhir)
Rp. 214.000.000,-Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba (awal)
Rp. 200.000.000,-Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Deviden Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan Rp. 14.000.000,-
Saldo Laba (akhir) Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N E R A C A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar: | Hutang Lancar: |
Kas ditangan 15.000.000 | Hutang usaha 81.000.000 |
Bank 45.000.000 | Hutang biaya 8.000.000 |
Deposito 100.000.000 | Hutang pajak 2.000.000 |
Piutang usaha 60.000.000 | Hutang bank 50.000.000 |
Piutang wesel 10.000.000 | Uang muka penjualan 10.000.000 |
Perlengkapan 3.000.000 | Jumlah hutang lancar 151.000.000 |
Biaya dibayar dimuka 5.000.000 | |
Pajak dibayar dimuka 3.000.0000 | Hutang Jangka Panjang: |
Jumlah aktiva lancar 241.000.000 | Hutang bank 100.000.000 |
Investasi Jangka Panjang: | Hutang hipotik 100.000.000 |
Saham 30.000.000 | |
Obligasi 50.000.000 | Jumlah hutang jangka panjang 200.000.000 |
Jumlah Investasi Jk Panjang 80.000.000 | |
Aktiva Tetap : | Ekuitas: |
Tanah 200.000.000 | Modal Pemilik 550.000.000 |
Bangunan 300.000.000 | |
Kendaraan 50.000.000 | Jumlah modal 550.000.000 |
Peralatan Kantor 20.000.000 | |
Furniture 10.000.000 | |
Jumlah Aktiva Tetap 580.000.000 | |
JUMLAH AKTIVA 901.000.000 | JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL 901.000.000 |
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N E R A C A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar: | Hutang Lancar: |
Kas ditangan 15.000.000 | Hutang dagang 81.000.000 |
Bank 45.000.000 | Hutang biaya 8.000.000 |
Deposito 50.000.000 | Hutang pajak 2.000.000 |
Piutang dagang 60.000.000 | Hutang bank 50.000.000 |
Piutang wesel 10.000.000 | Uang muka penjualan 10.000.000 |
Persediaan barang dagangan 53.000.000 | Jumlah hutang lancar 151.000.000 |
Biaya dibayar dimuka 5.000.000 | Hutang Jangka Panjang: |
Pajak dibayar dimuka 3.000.000 | Hutang bank 30.000.000 |
Jumlah aktiva lancar 241.000.000 | Hutang hipotik 40.000.000 |
Aktiva Tetap : | Hutang obligasi 50.000.000 |
Tanah 200.000.000 | Jumlah hutang jangka panjang 120.000.000 |
Bangunan 300.000.000 | |
Kendaraan 50.000.000 | Ekuitas: |
Peralatan Kantor 20.000.000 | Modal saham 400.000.000 |
Furniture 10.000.000 | Laba ditahan 150.000.000 |
Jumlah Aktiva Tetap 580.000.000 | Jumlah modal 550.000.000 |
JUMLAH AKTIVA 821.000.000 | JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL 821.000.000 |
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty, fee, komisi atau lainnya; pembayaran kepada pemasok/supplier atau karyawan.
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung
(Direct Methods). Contoh:
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:Penerimaan uang dari pelanggan | xx | |
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan | xx | |
Kas yang dihasilkan operasi | xx | |
Pembayaran bunga | (xx) | |
Pembayaran pajak penghasilan | (xx) | |
Arus kas sebelum pos luar biasa | xx | |
Penerimaan kas lain-lain (misal premi) | xx | |
Arus kas bersih dari aktivitas operasi |
xx
|
Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik (Dasar-Dasar Akuntansi)
A. PENGERTIAN
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.
Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
B. JURNAL PENUTUP
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
- Menutup rekening Pendapatan
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
xxx
|
xxx
|
- Menutup rekening Beban
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
|
xxx
|
xxx
|
- Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
xxx
|
xxx
|
- Menutup rekening Prive
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Modal
Prive
|
xxx
|
xxx
|
C. CONTOH
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan…………………………………………………….
Beban telepon……………………………………………
Beban asuransi……………………………………………
Beban depresiasi……………………………………………
Beban gaji..……………………………………………………
|
Rp. 12.900.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
|
Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
JURNAL PENUTUP
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Menutup Pendapatan:
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
12.900.000
|
12.900.000
|
Menutup Beban:
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban telepon
Beban asuransi
Beban depresiasi
Beban gaji
|
12.250.000
|
1.000.000
250.000
9.000.000
2.000.000
|
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
650.000
|
650.000
|
Latihan 18
Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data sebagai berikut:
Pendapatan ………………………………………………….
Beban telepon ………………………………………………
Beban asuransi………………………………………………
Beban depresiasi………………………………………………
Beban gaji …….………………………………………………
Beban perlengkapan…………………………………………
Prive…..……………………………………………………….
|
Rp. 20.000.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 10.000.000,-
Rp. 4.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 5.000.000,-
|
Jawab:
JURNAL PENUTUP
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
E. REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai
kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode
sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan
manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing
entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
- Hutang biaya
- Piutang Pendapatan
- Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
- Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No.
|
Jenis AJP
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
Jurnal Balik
| ||||
1.
|
Hutang Biaya
|
Biaya Gaji
Hutang Gaji
|
100
|
100
|
Hutang Gaji
Biaya Gaji
|
100
|
100
|
2.
|
Piutang Bunga
|
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
|
150
|
150
|
Pendapatan Bunga
Piutang Bunga
|
150
|
150
|
3.
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
Pendapatan Tiket
Pendapatan Tiket DD
|
200
|
200
|
Pendapatan Tiket DD
Pendapatan Tiket
|
200
|
200
|
4.
|
Biaya Dibayar Dimuka
|
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
|
900
|
900
|
Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
|
900
|
900
|
JURNAL KHUSUS
Kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk menyelesaikan soal dari Mitra Mart dengan Menggunakan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang. Sebenarnya penggunaan jurnal khusus cukup mudah dan menurut saya malahan lebih praktis.
Penggunaan jurnal khusus memang di tujukan untuk melakukan penjurnalan secara praktis. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempersingkat imput data kedalam buku besar.
Berikut ini adalah hasil penggunaan jurnal khusus terhadap transaksi perusahaan dagang mitra mart (Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang).
Jurnal Penerimaan Kas
Dari tabel Jurnal diatas kita melihat bahwa hanya ada 2 perkiraan yang mempengaruhi Jurnal penerimaan Kas yaitu Penjualan Tunai dan Pembayaran Piutang. Namun format di atas adalah tidak paten atau bisa di tambah pada kolom bagian kredit misalnya ada hal lain yang mempengaruhi penerimaan kas misalnya penarikan dari Bank BNI ke Kas atau hal lain.
Jurnal Pengeluaran Kas
Diatas terlihat sebuah Jurnal Khusus untuk penerimaan kas. Terlihat beberapa akun yang mempengaruhi posisi debet termasuk pembelian secara tunai. Disini semua transaksi yang terjadi dan menyebabkan adanya kas keluar akan di catat pada bagian Debet. Format di atas juga bukan format paten yang artinya bisa saja sebuah akun baru dibuatkan pada posisi debet apabila mempengaruhi pengeluaran kas namun tidak ada dalam tabel.
Jurnal Penjualan
Dari gambar diatas terlihat bahwa transaksi penjualan yang tercatat di sini adalah semua penjualan yang terjadi secara kredit. Sedangkan penjualan tunai akan tercatat di Jurnal Penerimaan Kas. Perlu untuk di ingat untuk jurnal ini lawan debetnya adalah piutang Dagang sehingga ketika kita mengimput data ke dalam buku besar misalnya seperti contoh gambar di atas maka Buku besar Penjualan di kredit sebesar Rp. 138.470.000 sedangkan penyeimbangnya adalah Buku Besar Piutang Dagang sebesar Rp. 138.470.000.
Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang mencatat transaksi pembelian barang dagangan. Ingat hanya pembelian barang dagangan. Tidak termasuk pembelian inventaris secara kredit. Lawan akun penyeimbang untuk transaksi dalam jurnal ini adalah Utang Dagang. Jadi pada saat memasukkan data dalam buku besar Pembelian akan di debet sebesar Rp. 185.000.000 dan mengkredit piutang dagang sebesar Rp. 185.000.000
Sebagai catatan, penggunaan jurnal khusus bukan berarti tidak menggunakan jurnal umum. Karena ada kalanya jurnal umum juga di pakai misalnya ada sebuah transaksi yang tidak berhubungan dengan ke 4 jurnal tersebut. Contohnya ketika anda membeli Inventaris Toko secara Kredit sebesar Rp. 15.000.000.
Pembelian kredit untuk barang akan masuk dalam jurnal pembelian tetapi selain barang maka akan di letakkan di jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
- Inventaris Toko Rp. 15.000.000
- Utang Dagang Rp. 15.000.000
Sesuai dengan informasi awal saya pada paragraf pertama tentang penggunaan jurnal Khusus adalah memang di tujukan untuk melakukan penjurnalan secara praktis. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempersingkat imput data kedalam buku besar.
Mari kita lihat contoh buku Besar Kas dengan menggunakan jurnal Khusus seperti gambar berikut :
Dari gambar tersebut terlihat sangat jelas bagaimana efisiennya menggunakan jurnal khusus ketimbang jurnal umum. Sekarang bandingkan dengan Buku Besar akun Kas dengan penggunaan jurnal Umum pada artikel Penyelesaian Buku Besar Perusahaan Dagang.
Lihat saldonya dan bandingkan dengan gambar di atas. Posisi saldo sama Rp. 186.741.000 namun cara pengisian dengan menggunakan jurnal umum sangat panjang dan memerlukan ketelitian yang cukup focus saat imput data kedalam buku besar. Berbeda dengan Penggunaan jurnal khusus yang hanya mengambil sado dari tiap jurnal. Namun ketelitian harus di fokuskan pada bagian penjurnalan.
Demkian artikel kita kali ini tentang Penggunaan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang. Jika ada yang kurang jelas silahkan untuk ditanyakan melalui kolom komentar.